Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Balita Penderita Bocor Jantung Asal Manggarai Butuh Uluran Tangan untuk Pengobatan ke Bali

  • Bagikan
IMG 20250317 115652
Balita Penderita Bocor Jantung Asal Manggarai Butuh Uluran Tangan untuk Pengobatan ke Bali. (foto : isth).

RUTENG, NTTNEWS.NET – Alexandria Felicia Karus, seorang bayi berusia empat bulan asal Pela, Desa Ndehes, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini tengah berjuang melawan penyakit bocor jantung yang dideritanya sejak lahir.

Kondisinya yang semakin memburuk membuat keluarga sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, terutama pemerintah Kabupaten Manggarai dan para dermawan.

Bocor jantung yang dialami Alexandria membuatnya sering mengalami sesak napas. Ibunya, Eusebia Hartati Peso (29), mengungkapkan bahwa sejak lahir, putrinya harus berjuang dengan kondisi ini. Kini, mereka terus berusaha mencari jalan terbaik untuk kesembuhan sang buah hati.

Baca Juga :  Beny Nurdin, Simbol Generasi Muda yang Mengguncang Konstelasi Politik Manggarai Barat

“Selamat pagi kak. Ape pande Dite? Kak, aku kudut minta bantuan Dite. Enu koe gami beti jantung bocor pung Leng loas main terus sempat jera operasi le dokter Leng lau Bali, tapi tolak lami karena kendala dana. Dan sekarang Ami ga ce beo, masuk rumah sakit terus enu koe pengaruh sesak napas, dan tombo de dokter eme toe di operasi hia cepisa memang beti terus. Tegi bantu Dite aku Nara Salang manga kenalan yayasan ko muat one berita koe lite. Bo manga BPJS de enu tapi seng lako agu keperluan selama lau Ami toe manga. Rencana rujuk lau RS. Sanglah Bali,” ungkap Tati dengan penuh harap pada Senin pagi (17/3/2025).

Baca Juga :  Gubernur NTT Resmikan NTTMart “Cinta Produk Lokal” di Labuan Bajo

Menurut Tati, ia dan suaminya, Robertus Melki Karus (31), telah berkoordinasi dengan pihak RS. Sanglah Bali.

Rumah sakit tersebut merekomendasikan agar Alexandria segera dirujuk untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

“Rencananya, kami akan berangkat tanggal 21 Maret, paling lambat 24 Maret, agar bisa segera menjalani perawatan di RS. Sanglah Bali,” ujar Tati.

  • Bagikan