“Omongan bupati yang benar adalah untuk tahun 2026, anggaran Kabupaten Ende untuk sektor pendidikan dan kesehatan kena efisiensi atau dikurangi hampir 80%. Kenapa begitu? Karena mungkin Ende dianggap sudah maju di sektor kesehatan dan pendidikan, sehingga dinilai tidak memerlukan lagi tambahan anggaran besar dari pusat,” ujarnya menjelaskan.
Ia menegaskan bahwa ucapannya itu murni menjelaskan dinamika fiskal daerah berdasarkan penilaian pusat, bukan bentuk penolakan terhadap dana pendidikan dan kesehatan.
“Omongan bupati ini tidak ada hubungannya dengan tahu atau tidaknya soal fiskal. Kesimpulannya, ini PMKRI bicara tidak paham substansi dan hanya bersumber dari berita hoaks. Saya sudah tanggapi dan itu keliru, hoaks,” tegas Bupati Tote.
Dengan pernyataan tersebut, Bupati Ende berharap publik tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar dan mengimbau semua pihak untuk mengedepankan klarifikasi sebelum menarik kesimpulan. **
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









