ENDE, NTTNEWS.NET – Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda, yang selama ini dikenal sebagai kader loyal Partai Demokrat, mendadak menjadi sorotan publik.
Ia terlihat mengenakan atribut lengkap PDI Perjuangan dan hadir dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP se-Daratan Flores di Ende, Sabtu (29/11/2025).
Langkah politik Yoseph Benediktus Badeoda untuk hijrah ke PDIP memunculkan tanda tanya besar.
Hingga kini Pengurus DPC Partai Demokrat Ende belum memberikan penjelasan resmi terkait keputusan salah satu kader terbaiknya tersebut.
Penelusuran NTTNEWS.NET menemukan bahwa sebelum menjabat sebagai Bupati Ende, Benediktus Badeoda merupakan kader Partai Demokrat.
Bahkan dalam kontestasi Pilkada lalu, ia diusung oleh lima partai: Demokrat, PDIP, Partai Umat, PPP, dan Partai Garuda.
Namun baru beberapa waktu memimpin sebagai kepala daerah, Benediktus memilih meninggalkan Demokrat—partai yang telah lama ia ikuti—dan berlabuh ke PDI Perjuangan.
Dalam Musyawarah Cabang PDIP se-Daratan Flores yang digelar di Ende, Sabtu (29/11/2025), diumumkan bahwa Benediktus Badeoda resmi terpilih menahkodai DPC PDIP Kabupaten Ende, menggantikan Ferry Taso.
Dalam momen tersebut, seorang pengurus PDIP bahkan menyapa lantang, “Selamat bergabung, Pak Benediktus. Kami percaya kepemimpinan Anda akan membawa energi baru bagi PDIP Ende,” ucapnya di hadapan peserta Muscab.
Menariknya, Benediktus Badeoda merupakan kakak kandung Mikael Badeoda, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Ende yang kini justru memimpin partai yang ditinggalkan sang adik.
Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari Demokrat terkait alasan pasti mundurnya Benediktus.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









