LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Manggarai Barat menggelar Rapat Penyusunan Program Tahun 2026 yang berlangsung selama dua hari, pada 12–13 November 2025, bertempat di Hotel Prundi, Labuan Bajo.
Kegiatan strategis ini diikuti seluruh penyuluh pertanian dari 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat. Rapat dibuka dan ditutup oleh Kepala DTPHP Manggarai Barat, Laurensius Halu, bersama para narasumber yakni Timotius Suwardi, Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Dinas Pertanian Manggarai Barat; Fabianus Keraf dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (B2P2) Kupang sekaligus penanggung jawab swasembada pangan Kabupaten Manggarai Barat, serta Eni Mulyanti dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (B2P2) Kupang.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Laurensius Halu menegaskan pentingnya kegiatan tersebut dalam rangka merumuskan arah dan prioritas pembangunan sektor pertanian tahun mendatang.
“Kegiatan ini bukan sekadar formalitas tahunan, tetapi menjadi momentum bagi kita untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pertanian di Manggarai Barat. Kita ingin pastikan seluruh program mampu menjawab tantangan di lapangan dan mendukung target swasembada pangan,” ujar Laurensius.
Sementara itu, Timotius Suwardi, selaku Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Dinas Pertanian Manggarai Barat, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap capaian pertanian dan peran penyuluh di lapangan.
“Kita perlu mengetahui kondisi riil potensi pertanian di semua wilayah dan mengevaluasi apakah target yang sudah ditetapkan telah tercapai atau belum. Kalau belum tercapai, maka kita harus cari tahu penyebabnya dan menemukan solusi,” ungkap Timotius.
Ia menambahkan bahwa aspek perilaku, pengetahuan, dan keterampilan penyuluh maupun petani perlu diperbaiki bila ditemukan kendala di lapangan.

“Kalau misalnya ada kelalaian penyuluh, maka ke depan harus diperbaiki kinerjanya. Kalau masalahnya pada pengetahuan atau sikap, maka petani dan penyuluh harus sama-sama belajar agar tidak terulang lagi. Intinya, evaluasi harus menghasilkan perubahan nyata,” tegasnya.
Timotius juga menyinggung pentingnya akurasi data pertanian sebagai dasar perencanaan program, termasuk luas tanam, hasil panen, dan produktivitas tiap komoditas.
“Kegiatan ini juga sekaligus mendukung program Presiden Prabowo terkait swasembada pangan nasional. Pemerintah pusat menekankan agar daerah bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, dan Manggarai Barat harus berupaya ke arah itu,” jelasnya.
Narasumber lain, Fabianus Keraf dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (B2P2) Kupang, menyoroti pentingnya pembentukan Brigade Pangan Inti di setiap kecamatan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









