Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian publik tertuju pada kunjungan Kapolda ke Flores Timur, di mana ia memimpin langsung pembuatan sumur bor. Tanpa panggung, tanpa protokoler berlebihan, tanpa jarak.
Seorang warga Desa Waibao menyampaikan rasa harunya. “Kami tidak menyangka Kapolda datang sendiri. Biasanya pejabat hanya kirim utusan. Tapi beliau datang, bertanya sendiri apa yang kami butuhkan, dan memastikan air benar-benar mengalir. Itu yang membuat kami terharu,” ungkapnya.
Di mata warga, apa yang dilakukan Kapolda bukan sekadar simbol. Ini adalah bukti bahwa keamanan dan kesejahteraan masyarakat tidak hanya dijaga melalui patroli, tetapi juga melalui penyelamatan lingkungan dan penyediaan sumber kehidupan.
Irjen Rudi memahami bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga masa depan masyarakat NTT. Dalam konteks daerah kepulauan yang rentan krisis air, sumur bor bukan hanya infrastruktur—tetapi dinding pertahanan bagi kehidupan warga.
NTT Zero TPPO: Bergerak Bersama, Menekan Ruang Gerak Pelaku
Kabidhumas Polda NTT kembali menegaskan komitmen Kapolda.
“Program NTT Zero TPPO mendorong seluruh jajaran untuk memperkuat edukasi agar masyarakat tidak mudah tergiur tawaran kerja tanpa kejelasan. Kami mengajak masyarakat melapor bila menemukan indikasi TPPO,” jelasnya.
Program ini semakin mendapat dukungan dari jajaran polres. Di Maumere, Polres Sikka berhasil menggagalkan pengiriman delapan calon tenaga kerja ilegal yang hendak diberangkatkan ke Kalimantan Timur melalui Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Kasus ini diungkap dalam konferensi pers yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sikka IPTU Djafar Awad Alkatiri, S.H., bersama Kasi Humas IPDA Leonardus Tunga, S.M., pada Rabu (19/11/2025).
Menutup Jarak, Menguatkan Harapan
Di tengah berbagai persoalan di NTT—kemiskinan, krisis air, dan tingginya kerentanan TPPO—kehadiran seorang pemimpin yang mau turun ke tanah menjadi oase harapan.
Kombes Henry menuturkan, “Beliau selalu bilang bahwa tugas polisi bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan masyarakat bisa hidup lebih baik. Itu filosofi yang kami lihat sendiri di lapangan.”
Dan pada titik inilah sosok Irjen Pol Rudi Darmoko menonjol—bukan karena sorotan kamera, bukan karena pidato resmi, tetapi karena tindakan nyata yang menyentuh hati.
Sebuah pengingat bahwa kepemimpinan terbaik adalah kepemimpinan yang turun ke lapangan, menyentuh kehidupan warga, dan meninggalkan jejak kebaikan yang bertahan jauh lebih lama dari masa jabatan. **
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









