Aksi dorong-mendorong pun tidak terhindarkan. Suara dentuman dari pintu gerbang besi di sisi barat stadion terdengar berkali-kali akibat tekanan massa yang berusaha masuk ke area dalam. Sejumlah aparat keamanan yang berjaga tampak kewalahan mengendalikan situasi dan berupaya menenangkan penonton yang mulai emosi.
Salah satu warga setempat, Maria Lio, berharap ke depan panitia bisa mengatur sistem penjualan tiket dengan lebih baik.
“Harusnya panitia siapkan kuota tiket yang cukup atau buka pembelian online supaya tidak seperti ini lagi. Kasihan yang sudah jauh-jauh datang tapi tidak bisa masuk,” katanya.
Turnamen ETMC XXXIV tahun 2025 di Stadion Marilonga Ende menjadi ajang sepak bola paling bergengsi di NTT, dengan diikuti oleh puluhan klub dari seluruh kabupaten se-Flores, Lembata, dan Alor.
Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan besarnya kecintaan publik terhadap sepak bola daerah, namun di sisi lain menjadi catatan penting bagi panitia untuk memperbaiki manajemen tiket dan pengamanan di laga-laga berikutnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Ketua Panitia ETMC XXXIV belum dapat dikonfirmasi terkait ketersediaan tiket dan mekanisme penjualan yang dinilai tidak seimbang dengan besarnya animo masyarakat. **
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









