Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Momen Langka Operasi Zebra 2025: Anggota DPRD Ditindak, Jawabannya Bikin Awak Media Terpingkal

Kontributor : Redaksi Editor: Tim Redaksi
  • Bagikan
IMG 20251117 200803
Pelaksanaan Operasi Zebra 17 November 2025 di Kabupaten Manggarai Barat terus memperlihatkan ketegasan aparat dalam menegakkan aturan lalu lintas tanpa kompromi. (foto : isth).

LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – Pelaksanaan Operasi Zebra 17 November 2025 di Kabupaten Manggarai Barat terus memperlihatkan ketegasan aparat dalam menegakkan aturan lalu lintas tanpa kompromi.

Operasi yang digelar oleh Polres Manggarai Barat ini menjadi sorotan publik, terutama di tengah meningkatnya pemberitaan tentang kembalinya penerapan tilang manual di berbagai daerah.

Fokus utama operasi ini bukan hanya menertibkan masyarakat sipil, tetapi juga memastikan bahwa pejabat publik mematuhi aturan yang sama tanpa pengecualian.

Salah satu peristiwa yang menjadi perhatian terjadi pada saat operasi Zebra ketika seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Barat dari Fraksi Partai Demokrat, Yosep Sepandi, turut diberhentikan dan dikenai penilangan.

Kejadian itu tak pelak menjadi perbincangan hangat—baik di kalangan warga maupun di media sosial—karena memperlihatkan bahwa Operasi Zebra benar-benar diterapkan secara merata, bahkan kepada mereka yang memiliki jabatan publik.

Baca Juga :  Menyisir Lautan Berarus Kencang, SAR Temukan Satu Korban KM Putri Sakinah

Ketika kendaraan Yosep dihentikan oleh petugas, beberapa warga yang sedang melintas memperhatikan jalannya proses pemeriksaan. Yosep tampak kooperatif, turun dari kendaraan, dan mengikuti arahan petugas dengan tenang.

Begitu mengetahui bahwa awak media juga berada di lokasi, suasana sempat berubah lebih cair. Para jurnalis segera mendekat, mengajukan pertanyaan yang menjadi rasa ingin tahu publik.

“Kenapa ditilang, Pak?” tanya seorang wartawan dari jarak dekat.

Dengan raut wajah yang menunjukkan kombinasi antara ketenangan dan sedikit rasa canggung, Yosep menjawab lugas, “Karena tidak dipasang pelat dan istri tidak memakai helm”

Belum puas, wartawan lain kembali menyodorkan pertanyaan, meminta penjelasan lebih detail. Yosep kemudian menambahkan sambil tersenyum tipis—sebuah senyum yang memancing tawa kecil di antara warga sekitar, “Dan ulah anak-anak di rumah.”

Baca Juga :  Kampung Tuwa Dilanda Longsor, DPRD Manggarai Barat Hadir Bawa Harapan

Menurut Yosep, pelat nomor yang seharusnya terpasang di bagian depan kendaraan tidak berada pada tempatnya karena dilepas oleh anak-anaknya ketika bermain di halaman rumah. Meski alasan tersebut terdengar manusiawi dan cukup unik, petugas tetap menjalankan prosedur tanpa kompromi.

Salah satu anggota polisi yang bertugas di lokasi menjelaskan pendekatan mereka.
“Aturannya jelas. Kendaraan tanpa pelat nomor tetap harus ditindak, siapa pun pengendaranya,” ujarnya singkat namun tegas.

Kasus penilangan Yosep mempertegas komitmen Polres Manggarai Barat dalam menjalankan Operasi Zebra 2025. Meskipun pelanggaran yang terjadi bukan pelanggaran berat, kelengkapan dan identitas kendaraan adalah dasar yang wajib dipenuhi oleh seluruh pengendara.

“Kami tidak melihat jabatan. Yang kami lihat adalah perilaku berkendara dan kelengkapan kendaraan,” jelas seorang petugas lainnya ketika dikonfirmasi.

  • Bagikan