LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – Labuan Bajo, selain dikenal sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, juga memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah deretan gua unik yang tersebar di wilayah ini. Di antaranya Gua Batu Cermin, Gua Rangko, Liang Kantor, Liang Rodak, dan Pongkor Polo. Namun, Gua Pongkor Polo yang terletak di Desa Wisata Watu Wangka, Kecamatan Mbeliling, menawarkan pesona yang benar-benar berbeda.
Gua Pongkor Polo menjadi daya tarik tersendiri dengan keberadaan batu kristal yang menghiasi langit-langit guanya. Saat disorot cahaya senter, kristal-kristal tersebut berkilauan seperti permata, menciptakan pemandangan yang memukau. Keunikan ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat dan menarik perhatian wisatawan mancanegara sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2019.
Avent, salah satu warga Watu Wangka, menjelaskan bahwa gua ini telah dikunjungi wisatawan dari 15 negara, termasuk Israel, Spanyol, Inggris, Australia, dan sejumlah negara Eropa lainnya. Bahkan, wisatawan asal Spanyol memuji keindahan Gua Pongkor Polo lebih baik daripada gua-gua di negaranya.
Gua ini memiliki dua ruangan dengan karakteristik yang sangat berbeda. Ruangan pertama memiliki suhu dingin hingga 16 derajat Celsius, menawarkan kesejukan yang kontras dengan udara panas di luar. Sementara itu, ruangan kedua sepanjang 100 meter dipenuhi ribuan kelelawar, dengan suhu yang lebih hangat dan udara yang kurang nyaman untuk waktu lama.
Keindahan Gua Pongkor Polo tidak berhenti pada kristal dan kelelawarnya. Gua ini juga memiliki formasi stalaktit dan stalagmit yang membentuk tirai alami. Ketika diketuk, dinding-dinding tersebut menghasilkan bunyi-bunyian beragam, menciptakan pengalaman wisata yang unik. Selain itu, terdapat batu stalagmit berbentuk tugu yang berdiri kokoh di tengah gua, menjadi pemandangan ikonik yang hanya ditemukan di lokasi ini.

Namun, di balik pesonanya, Gua Pongkor Polo belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah setempat. Menurut Avent, hingga saat ini belum ada pengelolaan resmi untuk gua ini. Meskipun demikian, masyarakat lokal siap mendampingi pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan gua tersebut.
“Kami berharap tempat ini semakin dikenal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Avent.
Tokoh pemuda Kecamatan Mbeliling, Filmon Sentosa, mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan Gua Pongkor Polo. Ia menyoroti buruknya akses jalan menuju lokasi, yang sering kali menjadi kendala bagi wisatawan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









