Dengan adanya program pembangunan rumah gendang ini, Vinsensius berharap generasi muda Manggarai semakin sadar akan pentingnya merawat warisan leluhur.
Baginya, Mbaru Gendang bukan sekadar rumah adat, tetapi jantung kehidupan orang Manggarai yang harus terus dijaga dan diwariskan lintas generasi.
Sementara itu, Tu’a Gendang Donatus Dapung menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah daerah melalui program revitalisasi rumah adat tahun 2025.
“Kami warga masyarakat Gendang Kalo merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Manggarai. Dengan adanya program ini, kami bisa membangun rumah adat. Kami mendukung penuh agar program ini sukses 100 persen. Untuk itu, setiap kepala keluarga siap berpartisipasi dengan iuran Rp1 juta per KK,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tokoh Masyarakat Tadeus Bahur. Menurutnya, pembangunan 92 unit rumah adat merupakan bukti nyata bahwa pemerintah benar-benar memahami adat dan budaya Manggarai.
“Program revitalisasi rumah adat ini, khususnya di Gendang Kalo, adalah cerminan bahwa Bupati Manggarai memahami dan menghargai adat budaya Manggarai. Kami sebagai tokoh adat dan masyarakat siap mendukung dan menyukseskan program ini sampai tuntas. Harapan dan doa kami, kiranya Bupati Manggarai senantiasa diberkati Tuhan dalam karya selanjutnya demi kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Suara masyarakat tersebut menggema pada momentum sakral peletakan batu pertama pembangunan Rumah Adat Gendang Kalo, Desa Lentang, Kecamatan Lelak, Rabu (20/08/2025).
Acara adat ini sekaligus menjadi simbol kebangkitan budaya Manggarai yang terus diwariskan lintas generasi. **
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.









