Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Alat Steril Pustu Nagerawe Nyaris Rongsok, Nakes Harap Perhatian Pemda Nagekeo

  • Bagikan
IMG 20250320 WA0295
Alat Steril Pustu Nagerawe Berkarat. (foto : NTTNews.net/Stefen).

NAGEKEO, NTTNEWS.NET – Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Nagerawe memiliki peran krusial dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Namun, hingga kini, fasilitas dan sarana di Pustu tersebut masih sangat terbatas, menghadirkan tantangan besar bagi tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas mereka.

Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama bagi tenaga kesehatan yang melayani masyarakat di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.

Penanggung jawab Pustu Nagerawe, Salwan Asia Supa, mengungkapkan bahwa keterbatasan peralatan medis sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil yang akan melahirkan.

Hingga kini, mereka masih menggunakan alat steril yang sudah berkarat, yang disterilkan dengan cara membakar menggunakan alkohol.

“Ini sebenarnya langkah yang tidak seharusnya kami lakukan. Kami hanya bisa berdoa agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada pasien ibu hamil,” ujar Salwan dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Gubernur NTT Resmikan NTTMart “Cinta Produk Lokal” di Labuan Bajo

Ia juga menyampaikan bahwa permintaan untuk pengadaan alat medis telah berulang kali disampaikan kepada pemerintah desa. Namun, keterbatasan Anggaran Dana Desa (ADD) membuat pengadaan peralatan medis tidak dapat dilakukan secara optimal.

“Sebagian besar Pustu memang bergantung pada ADD, tetapi dana ini sering kali tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan operasional dan pengadaan alat kesehatan. Akibatnya, hingga saat ini kami masih menggunakan alat steril yang tidak memenuhi standar,” jelasnya.

Salwan menambahkan bahwa alat steril yang digunakan saat ini merupakan pengadaan sejak tahun 1990-an dan belum pernah diperbarui. Padahal, seharusnya alat ini diganti setiap tahun untuk menjamin keamanan dan kebersihan dalam prosedur medis.

Baca Juga :  Beny Nurdin, Simbol Generasi Muda yang Mengguncang Konstelasi Politik Manggarai Barat

“Namun, apa daya, kebutuhan dasar tenaga kesehatan seperti ini tampaknya belum menjadi prioritas bagi dinas terkait,” tuturnya.

Selain alat steril, peralatan lainnya seperti timbangan juga sudah rusak dan tidak memenuhi standar. Bahkan, untuk menangani pasien ibu hamil, tenaga kesehatan terkadang harus meminjam alat dari desa tetangga.

“Ini sangat menyulitkan kami. Bagaimana kami bisa memberikan pelayanan yang baik jika peralatan dasar saja tidak tersedia?” ungkapnya.

  • Bagikan