LARANTUKA, NTTNEWS.NET – Tragedi kematian Maria Peni Hayon (70), seorang pengungsi akibat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, menggugah perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur (Flotim).
Berikut adalah kronologi singkat peristiwa tersebut, sebagaimana disampaikan dalam pers rilis resmi oleh Dinas Kesehatan Flotim.
Pada Kamis, 25 Januari 2024 malam, Maria Peni Hayon, warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit St. Gabriel Kewapante Maumere, Kabupaten Sikka.
Sebelumnya, bersama keluarganya, ia telah mengungsi ke Desa Konga, Kecamatan Titehena, mulai tanggal 01 hingga 15 Januari 2024.
Menurut pers rilis yang diterima dari Kadis Kominfo Flores Timur Hironimus Lamawuran pada Jumad, (26/01/2024), Maria Peni Hayon mendapatkan perawatan medis di posko Konga.
Pada tanggal 15 Januari 2024, ia dijemput untuk menginap di rumah warga Konga karena hujan angin dan sesak napas.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.