Kronologi Kematian Maria Peni Hayon, Pergulatan Seorang Pengungsi Lewotobi, Flores Timur

  • Bagikan
Tragedi kematian Maria Peni Hayon (70), seorang pengungsi akibat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, menggugah perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur (Flotim).
Klarifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur. (foto : isth).

LARANTUKA, NTTNEWS.NET – Tragedi kematian Maria Peni Hayon (70), seorang pengungsi akibat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, menggugah perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Berikut adalah kronologi singkat peristiwa tersebut, sebagaimana disampaikan dalam pers rilis resmi oleh Dinas Kesehatan Flotim.

Pada Kamis, 25 Januari 2024 malam, Maria Peni Hayon, warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit St. Gabriel Kewapante Maumere, Kabupaten Sikka.

Baca Juga :  Polairud Tangkap Delapan Orang Nelayan di Labuan Bajo

Sebelumnya, bersama keluarganya, ia telah mengungsi ke Desa Konga, Kecamatan Titehena, mulai tanggal 01 hingga 15 Januari 2024.

Menurut pers rilis yang diterima dari Kadis Kominfo Flores Timur Hironimus Lamawuran pada Jumad, (26/01/2024), Maria Peni Hayon mendapatkan perawatan medis di posko Konga.

Baca Juga :  Babinsa Kodim 1627/Rote Ndao Ditemukan Meninggal Dunia dalam Insiden Gantung Diri

Pada tanggal 15 Januari 2024, ia dijemput untuk menginap di rumah warga Konga karena hujan angin dan sesak napas.

  • Bagikan