Persoalan Masyarakat Kampung Lamung dan Rangat Berakhir Damai

  • Bagikan
IMG 20241202 WA0129
Perkampungan adat Rangat. (foto : isth).

LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – persoalan penutupan jalan di perbatasan kampung Lamung dengan kampung Rangat di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat telah diseselesaikan secara kekeluargaan dalam forum musyawarah bersama di rumah adat kampung Rangat pada Minggu, 1 Desember 2024 kemarin.

Sebanyak 20 orang mewakili keluarga besar Kampung Lamung dan 35 orang mewakili keluarga besar kampung Rangat hadir langsung dalam pertemuan keluarga tersebut.

Tua Golo kampung adat Rangat, Bernadus Barat Daya menyebut beberapa poin kesepakatan bersama yang diruangkan dalam berita acara hasil rapat musyawarah keluarga besar Lamung dan Rangat.

“Kami, warga Lamung dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapa pun datang ke hadapan ase kae warga Rangat pada hari ini dengan membawa 1 ekor ayam jantan dan uang tuak 50.000 rupiah. Bahan ini sebagai tanda rasa hormat dan saling mengasihi (hiang cama tau ase kae) warga Lamung terhadap warga Rangat”, demikian poin pertama hasil musyawarah keluarga tersebut.

Baca Juga :  Kasus Viral Remaja Putri SMA di Kota Ruteng Berujung Hukum

Kedua, warga Lamung menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, jika selama ini ada tindakan/perbuatan atau ungkapan/kata-kata yang menyinggung perasaan dari warga Rangat. Permohonan maaf ini ditandai dengan uang 50.000 rupiah.

Ketiga, warga Lamung mengakui dengan jujur bahwa ruas jalan dari Rangat ke Lamung adalah ruas jalan yang dibuka secara khusus atas dasar NIAT BAIK dan RASA SALING MEMBANTU yang datang dari warga Rangat.

Jalan tersebut, bukanlah ‘jalan umum’ tetapi jalan yang secara khusus dibuka agar ada akses jalan bagi warga Lamung. Dengan membuka jalan itu, maka kampung Lamung terbebas dari isolasi dan keterbelakangan. Ruas jalan Rangat-Lamung dibuka/terlintas di atas tanah milik warga Rangat tanpa ganti rugi atau tanpa imbalan apa pun.

Baca Juga :  Viral! Siswi di Ruteng Labrak Teman di Kamar Kos Gegara Rebutan Pria

Keempat, warga Lamung mengakui dan menghormati hak kepemilikan tanah dari warga Rangat yang dilalui oleh ruas jalan tersebut, dan kami berjanji untuk selalu merawat jalan tersebut dengan baik pula.

Kelima, warga Lamung siap memperjuangan bersama-sama warga Rangat untuk peningkatan jalan itu agar kondisinya lebih baik lagi di masa yang akan datang.

  • Bagikan