Kapal Karam Akibat Fenomena El Nino, 5 Orang Turis Asing Dievakuasi Tim SAR Gabungan

  • Bagikan
Sebuah kapal wisata dengan tipe Kapal Motor (KM) yang berukuran 63 Gross Tonnage (GT) karam setelah menabrak karang. Kecelakaan itu membuat 5 orang wisatawan atau turis dan 1 orang tour guide harus dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim SAR gabungan.
Kapal Karam Akibat Fenomena El Nino, 5 Orang Turis Asing Dievakuasi Tim SAR Gabungan. (foto : isth).

LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – Sebuah kapal wisata dengan tipe Kapal Motor (KM) yang berukuran 63 Gross Tonnage (GT) karam setelah menabrak karang. Kecelakaan itu membuat 5 orang wisatawan atau turis dan 1 orang tour guide harus dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim SAR gabungan.

Kapal wisata KM. Alfathran yang mengangkut 6 orang penumpang karam seusai menabrak karang di perairan Nanga Bide, Tanjung Batu Putih, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (04/01/2024) siang. Data itu sesuai manifest penumpang.

“Adapun jumlah wisatawan WNA (warga negara asing) berjumlah 5 orang yang berasal dari Belanda sedangkan seorang tour guide berasal dari Indonesia,” kata Kapolres Mabar, AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M. melalui Kasat Polairud Polres Mabar, AKP I Wayan Merta.

Baca Juga :  Tragedi Remaja di Kota Ruteng Cermin Krisis Nilai dan Karakter

AKP Wayan menjelaskan kapal wisata itu berangkat dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo dengan tujuan Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Lokasinya di sebelah barat Pulau Flores pada titik koordinat 8°31’54.1″S – 119°51’08.3″E atau 2 Nautical Mile (Mil Laut) Selatan dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo tepatnya di perairan laut depan Hotel Jayakarta Labuan Bajo.

Baca Juga :  Kasus Kekerasan Antar Siswi di Ruteng: Momentum untuk Perbaikan Karakter Generasi Muda

“Sekitar pukul 13.00 Wita, KM. Alfathran berangkat dari Pelabuhan Marina hendak menuju kawasan TNK. Namun, sekitar 20 menit berlayar kapal tersebut menabrak karang yang mengakibatkan lambung kapal bocor dan akhirnya tenggelam,” jelas Kasat Polairud.

Dia mengatakan, tabrakan terjadi lantaran jarak pandang operator kapal yang terbatas karena tertutup oleh kabut tebal.

  • Bagikan