BORONG, NTTNEWS.NET – Akibat krisis pasokan air di saluran irigasi Desa Bangka Kantar, Golo Kantar, dan Nanga Labang kecamatan Borong, kabupaten Manggarai Timur telah merugikan petani selama lebih dari setahun karena tersumbatnya saluran irigasi Wae Laku.
Insiden ini berawal dari kerusakan akibat longsor material pada tahun 2023 yang menutup akses air untuk ratusan hektare sawah.
Anggota DPRD Provinsi NTT, Hans Rumat, mengambil inisiatif dengan memobilisasi alat berat untuk mengatasi material longsor yang berjarak sekitar 300 meter dari Bendungan Wae Laku pada Selasa, 30/01/2024.
Irigasi ini, yang dibangun pada 2019 oleh pemerintah pusat melalui Balai Perairan Provinsi NTT, seharusnya menjadi lifeline bagi petani di Kecamatan Borong.
Hans Rumat menegaskan bahwa ketidakpedulian pemerintah terhadap kondisi ini dapat berdampak langsung pada masyarakat.
“Ketika dibiarkan apabila mengalami kerusakan dan pemerintah masa bodoh, maka masyarakat akan menjadi dampak langsung,” ujarnya kepada media.
Bencana longsor yang menyebabkan tersumbatnya saluran irigasi ini telah terjadi sejak tahun 2023, namun tanggapan dari pemerintah terasa minim.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.