Festival Golo Koe Akan Digelar Ketiga Kalinya di Kota Super Premium Labuan Bajo

  • Bagikan
IMG 20240731 WA0102
Festival Golo Koe Akan Digelar Kedua Kalinya di Kota Super Premium Labuan Bajo. (foto : isth).

LABUAN BAJO, NTTNEWS.NET – Seribu peserta yang akan mengikuti Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara didapuk menjadi Festival KEN (Karisma Event Nusantara).

Dengan itu dalam waktu yang singkat Festival Golo Koe telah bergema ke seantero persada menjadi sebuah event nasional.

“Pekan puncak perayaan akan berlangsung dari hari Sabtu tanggal 10 sampai hari Kamis 15 Agustus 2024 di Labuan Bajo Manggarai Barat Flores,” kata ketua umum Festival Golo Koe Hilarius Madin, saat konferensi pers di Kevikepan Labuan Bajo Rabu (31/7/2024) petang.

Hilarius menjelaskan rangkaian prosesi religi telah dimulai pada tanggal 1 Agustus 2024 di kompleks Gereja Tua Rekas, dan akan melewati rute Warsawe (Paroki Noa), Melo, Dalong, Sok Rutung, Merombok, Wae Sambi, dan Roh Kudus Labuan Bajo.

Baca Juga :  Oknum KPPS Jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu di Manggarai Barat

Kata dia perayaan Festival ini diselenggarakan oleh Keuskupan Ruteng dalam kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat. Selain itu, Festival ini didukung oleh BPOLBF dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Rangkaian kegiatan Festival ini akan diikuti oleh peserta tetap 1.000 orang dari paroki-paroki, komunitas biara dan lembaga pendidikan se-Keuskupan Ruteng.

“Tidak ketinggalan partisipasi dari aneka paguyuban adat dan etnik, UMKM dari Flores serta puluhan ribu umat katolik dan wisatawan nusantara maupun manca negara,” kata Hilarius.

Hila juga mengatakan Festival Golo Koe ini bertujuan untuk mewujudkan pariwisata holistik di wilayah Keuskupan Ruteng, Manggarai Raya dengan motto 3B.

Baca Juga :  Parekrafbud Gelar Nataru di Puncak Waringin, Apresiasi untuk Fidelis

Pertama, Berpartisipasi berarti melibatkan dan mensejahterakan masyarakat lokal.

Kedua, Berbudaya berarti pariwisata yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural lokal dan spiritualitas kristiani yang inklusif. Festival ini ingin merangkul semua anak bangsa dari pelbagai suku, bahasa, dan agama untuk bersama-sama memuliakan Sang Khalik, Allah pencipta dan pengasih umat manusia.

Ketiga, Berkelanjutan berarti pariwisata yang merawat dan melestarikan alam ciptaan.
Secara khusus dalam program pastoral tahun 2024, Keuskupan Ruteng mengusung tema Ekologi Integral: Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera (HPS).

  • Bagikan